I. HISTORICAL COST ACCOUNTING
Dalam sistem historical cost, isu paling utama berkaitan dengan pengukuran dan pelaporan profit dalam hubungannya dengan net asset yang digunakan.
Profit dalam metode biaya historis
Dalam pandangan akuntansi tradisional:
Income adalah capaian perusahaan selama satu periode.
Expense adalah usaha yang dilakukan
Profit adalah efektivitas perusahaan sebagai unit operasi.
Cost attach theory
Penganut paham ekonomis berargumen bahwa pengukuran suatu biaya dalam akuntansi tidak selalu tepat, terutama dalam menetukan biaya produksi untuk perusahaan manufaktur. Akuntan tradisional meyakini bahwa penggunaan historical cost dan pengalokasian nilai dapat diterima meski biaya penggantiannya naik. Sebagai balasan atas argumen paham ekonomis tersebut, disusunlah cost attach theory. Dalam teori ini terdapat 2 jenis biaya:
Displacement cost (opportunity cost) adalah biaya yang sudah dikorbankan.
Embodied cost (absorption cost) adalah biaya yang berkaitan dengan faktor produksi dan yang harus dilakukan untuk menyediakan input. Dengan kata lain, biaya ini adalah biaya yang melekat pada sesuatu. Total biaya yang melekat ini tidak merepresentasikan nilai dari sebuah produk, tapi total usaha yang dilakukan untuk memproduksinya.
Penganut teori akuntansi tradisional sering menyatakan bahwa akuntansi bukanlah sebuah proses penilaian melainkan pengalokasian biaya. Sementara itu penganut paham ekonomis menolak teori ini karena mereka hanya meyakini satu jenis biaya saja yaitu opportunity cost.
Flow of cost
Akuntan harus terus melacak aliran biaya, terutama karena adanya cost attach. Akuntan juga harus menentukan mana biaya yang sudah 'expired' untuk ditandingkan dengan income pada income statement dan mana biaya yang masih belum 'expired' untuk dimunculkan pada neraca sebagai asset. Oleh karena itu, alokasi biaya menjadi kunci utama akuntansi konvensional.
Argumen mendukung biaya historis
Biaya historis relevan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sebagai manajer yang membuat keputusan mengenai komitmen masa depan, mereka membutuhkan data transaksi masa lalu. Mereka harus dapat melakukan review atas upaya masa lalu mereka dan ukuran dari upaya ini adalah biaya historis.
Biaya historis didasarkan pada transaksi yang aktual, bukan hanya transaksi yang mungkin terjadi.
Sepanjang sejarah, laporan keuangan berdasarkan biaya historis telah berguna.
Pemahaman terbaik konsep profit adalah kelebihan dari harga jual terhadap harga perolehan/ historical cost.
Akuntan harus menjaga integritas data mereka terhadap modifikasi internal.
Seberapa bergunanyakah informasi keuntungan berdasarkan biaya saat ini atau exit price?
Perubahan harga pasar dapat diungkapkan sebagai data tambahan.
tidak ada bukti yang cukup untuk membenarkan penolakan terhadap akuntansi biaya historis.