Interpretasi terhadap teori akuntansi
- Akuntansi sebagai catatan historis
akuntansi menitikberatkan pada penyediaan catatan yang tepat atas transaksi dari entitas - Akuntansi sebagai bahasa
akuntansi digunakan sebagai bahas untuk komunikasi dari manajemen kepada stakeholder - Akuntansi sebagai politik intraperusahaan
akuntansi digunakan sebagai dasar dalam membuat kebijakan perusahaan seperti pemilihan keputusan dan menentukan tujuan manajemen. - Penetapan standar akuntansi sebagai politik
manajemen melakukan lobi politik agar standar akuntansi yang berlaku menguntungkan dirinya - Akuntansi sebagai mitologi
akuntansi digunakan sebagai pembenaran, rasionalisasi atas keputusan. Contohnya metode biaya historis turun temurun dianggap yang benar>mitos - Akuntansi sebagai sihir
akuntansi digunakan oleh akuntan sebagai tools untuk membuat tipuan-tipuan - Akuntansi sebagai komunikasi-informasi keputusan
akuntansi digunakan sebagai komunikasi untuk mempengaruhi keputusan orang - Akuntansi sebagai barang ekonomis
akuntansi memerlukan biaya untuk mendapatkannya - Akuntansi sebagai komoditas sosial
akuntansi dapat mempengaruhi kesejahteraan sosial banyak pihak - Akuntansi sebagai ideologi dan eksploitasi
akuntansi digunakan sebagai sebuah ideologi untuk eksploitasi dan penggalian kekayaan bagi pihak-pihak tertentu - Akuntansi sebagai klub sosial
akuntansi bermanfaat bagi akuntan secara profesional dengan membuat aturan bagi "klub akuntan"
Teori adalah pernyataan kepercayaan yang diekspresikan dalam bahasa. Teori adalah sistem deduktif atas pernyataan untuk mengurangi tingkat keumuman/generalitas.
Bagian dari teori
- Hubungan sintaksis
hubungan sintaksis berarti aturan struktur teori berhubungan dengan bahasa yang digunakan - Hubungan semantik
hubungan semantik berarti menghubungkan suatu konsep dasar dari teori ke objek di dunia nyata. - Hubungan pragmatik
hubungan pragmatik berarti menghubungkan teori dengan efeknya terhadap manusia.
Pengujian teori
Kriteria kebenaran
- Dogmatic basis
kita percaya terhadap suatu pernyataan/teori karena pernyataan tersebut dibuat oleh yang berwenang, berarti kita menggunakan basis dogma dalam menilai kebenaran - Self evident basis
basis ini berarti kita percaya terhadap suatu pernyataan berdasar dari pengetahuan umum , pengalaman dan pengamatan kita tanpa perlu ada studi empirik. - Scientific basis
basis ini memerlukan studi empirik untuk memberikan kepercayaan mengenai kebenaran/kesalahan suatu teori
Syntactic rules and induction
Agar berarti, teori atau pernyataan harus diformulasikan kemudian dapat diuji dengan salah satu dari dua metode, yaitu aturan sintaksis atau induksi. Dapat diuji dengan aturan sintaksis berarti teori atau pernyataan tersebut dapat dipastikan valid atau tidaknya cukup dari logika atau penalaran saja. Dapat diuji secara induksi berarti pernyataan tersebut kebenaran atau kesalahannya dapat diketahui dengan mendapatkan bukti empirisnya.
Kuhnian paradigm
Khun menjelaskan bahwa Paradigma merupakan suatu cara pandang, nilai-nilai, metode-metode,prinsip dasar atau memecahkan sesuatu masalah yang dianut oleh suatu masyarakat ilmiah pada suatu tertentu. Apabila suatu cara pandang tertentu mendapat tantangan dari luar atau mengalami krisis, kepercayaan terhadap cara pandang tersebut menjadi luntur, dan cara pandang yang demikian menjadi kurang berwibawa, pada saat itulah menjadi pertanda telah terjadi pergeseran paradigma. Kuhn menyampaikan gagasan bahwa sains tidak "berkembang secara bertahap menuju kebenaran", tapi malah mengalami revolusi periodik yang dia sebut pergeseran paradigma. Analisis Kuhn tentang sejarah ilmu pengetahuan menunjukkan kepadanya bahwa praktek ilmu datang dalam tiga Tahapan; yaitu:
- Tahap Pra-ilmiah, yang mengalami hanya sekali dimana tidak ada konsensus tentang teori apapun. penjelasan Fase ini umumnya ditandai oleh beberapa teori yang tidak sesuai dan tidak lengkap. Akhirnya salah satu dari teori ini "menang".
- Normal Science. Seorang ilmuwan yang bekerja dalam fase ini memiliki teori override (kumpulan teori) yang oleh Kuhn disebut sebagai paradigma. Dalam ilmu pengetahuan normal, tugas ilmuwan adalah rumit, memperluas, dan lebih membenarkan paradigma. Akhirnya, bagaimanapun, masalah muncul, dan teori ini diubah dalam ad hoc(khusus) cara untuk mengakomodasi bukti eksperimental yang mungkin tampaknya bertentangan dengan teori asli. Akhirnya, teori penjelasan saat ini gagal untuk menjelaskan beberapa fenomena atau kelompok daripadanya, dan seseorang mengusulkan penggantian atau redefinisi dari teori ini.
- Pergeseran Paradigma, mengantar pada periode baru ilmu pengetahuan revolusioner. Kuhn percaya bahwa semua bidang ilmiah melalui pergeseran paradigma ini berkali-kali, seperti teori-teori baru menggantikan yang lama.
Studi ilmiah popper terdiri dari prinsip, yaitu testability dan falsifiability. Dengan prinsip yang pertama, Popper menyatakan bahwa sebuah pernyataan ilmiah harus bisa diuji kebenarannya (testable) melalui suatu metode empiris. Pengujian ini dilakukan untuk melihat kemungkinan apakah pernyataan tersebut bisa dibuktikan kesalahannya atau tidak (falsifiable). Popper mensyaratkan testability dan falsifiability sebagai tolok ukur apakah sebuah pernyataan bisa disebut ilmiah atau tidak. Dua syarat ini dijadikan sebagai prinsip dari sebuah prosedur ilmiah yang dilakukan secara empiris. Dengan kata lain, pengalaman empiris tetap menjadi menjadi syarat keilmiahan suatu pernyataan.
Feyerabend approach
Feyerabend berpendapat bahwa untuk menemukan teori yang benar, suatu teori tidaklah harus dicari kesalahannya (falsifikasi) melainkan mengembangkan teori-teori baru. Menurut Feyerabend, dalam bukunya Against Method, tidak ada satu metode rasional yang dapat diklaim sebagai metode ilmiah yang sempurna. Metode ilmiah yang selama ini diagung-agungkan oleh para ilmuwan hanyalah ilusi semata. Dia mengatakan 'anything goes' yang berarti hipotesa apa pun boleh dipergunakan, bahkan yang tidak dapat diterima secara rasional atau berbeda dengan teori yang berlaku atau hasil eksperimen. Sehingga ilmu pengetahuan bisa maju tidak hanya dengan proses induktif sebagaimana halnya sains normal, melainkan juga secara kontrainduktif.
Imre Lakatos Research program
Dalam Program Riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yang disebut "Heuristik", yaitu kerangka kerja konseptual sebagai kosekuensi dari bahasa. Heuristik adalah suatu keharusan untuk melakukan penemuan-penemuan lewat penalaran induktif dan percobaan-percobaan sekaligus menghadirkan kesalahan dalam memecahkikan masalah.
Menurut Imre Lakatos terdapat tiga elemen yang masing mempunyai fungsi yang berbeda dan harus diketahui dalam kaitanya dengan Program Riset, yaitu:
1. Inti Pokok (Hard-core)
Asumsi dasar yang menjadi ciri dariprogram riset ilmiah yang melandasinya, yang tidak dapat ditolak atau dimodifikasi. Inti pokok ini dilindungi oloeh falsifikasi. Dalam aturan metodologis inti pokok disebut sebagai "heuristik negatif" maksudnya inti pokok yang menjadi dasar diatas elemen yang lain karena sifatnya menentukan dari suatu program riset dan menjadi nhepotese teoritis yang bersifat umum dan sebagai dasar bagi pengembangan program pengembangan.
2. Lingkaran Pelindung (Protective-belt)
Yang terdiri dari hepotesa-hipotesa bantu (auxiliary hypothese) dalam kondisi-kondisi awal. Dalam mengartikulasi lingkaran pelindung, lingkaran pelindung ini harus menahan berbagai serangan, pengujian dan memperoleh penyesuaian, bahkan perubahan dan pengertian, demi mempertahankan hard-core. Dalam aturan metodologis lingklaran pelindung ini disebut "heuristik positif" maksudnya un tuk menunjukkan bagaimana inti pokok program riset dilengkapi agar dapat menerangkan dan meramalakan fenomena-fenomena yang nyata. Heuristik positif terdiri dari saran atau isyarat tentang bagaimana mengembangkan vaian-varian yang komplek, bagaimana memodifikasi dan meningkatkan lingkaran pelindung yang fleksibel
3. Serangkaian Teori (a series theory)
Keterkaitan teori dimana teori yang berikutnya merupakan akibat dari klausal bantu yang ditambah dari teori sebelumnya. Menurut Imre Lakotos, yang harus dinilai sebagai ilmiyah atau tidak ilmiah bukanlah teori tunggal, melainkan rangkaian teori baru.
Yang terpenting dalam serangkaian teori adalah ditandai oleh kontinuitas yang pasti. Kontinuitas berangkat dari program riset yang murni. Keilmiahan sebuah program riset dinilai dari dua syarat, yaitu:
- Harus memenuhi derajat koherensi yang mengandung perencanaan yang pasti untuk program riset selanjutnya.
- Harus dapat menghasilkan penemuan baru.
No comments:
Post a Comment