ASERSI MANAJEMEN
Asersi manajemen adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit
Asersi Manajemen berkaitan dengan Transaksi
No | Jenis Asersi | Keterangan | Contoh |
1 | Keterjadian (Occurrence) | Transaksi dan peristiwa yang dicatat telah terjadi dan berhubungan dengan entitas | Transaksi penjualan yang dicatat menggambarkan pertukaran barang/jasa yang benar-benar terjadi |
2 | Kelengkapan (Completeness) | Semua Transaksi dan peristiwa yang seharusnya dicatat, telah dicatat | Seluruh penjualan barang atau jasa sudah dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan |
3 | Akurasi (Accuracy) | Jumlah dan data lain yang berkenaan dengan transaksi dan peristiwa telah dicatat dengan tepat | Nilai penjualan sudah dicatat sesuai dengan harga jual dikali dengan jumlah yang terjual |
4 | Klasifikasi (Classification) | Transaksi dan peristiwa telah dicatat pada akun yang sesuai | Tidak ada kesalahan dalam klasifikasi pencatatan beban administrasi (misal salah dicatat sebagai COGS) |
5 | Cutoff | Transaksi dan peristiwa telah dicatat pada periode akuntansi yang benar | Penjualan yang terjadi di bulan Desember , tidak dicatat pada bulan Januari tahun berikutnya |
Asersi Manajemen berkaitan dengan Saldo
No | Jenis Asersi | Keterangan | Contoh |
1 | Keberadaan (Existence) | Aset, kewajiban dan ekuitas benar-benar ada | Aset tetap dalam laporan keuangan benar-benar ada dan digunakan dalam kegiatan perusahaan |
2 | Kelengkapan (Completeness) | Seluruh Aset, Kewajiban dan ekuitas telah dicatat | Seluruh aset tetap yang dimiliki perusahaan telah dicatat |
3 | Valuation and allocation (Penilaian dan Alokasi) | Nilai Aset, Kewajiban dan ekuitas dalam laporan keuangan sesuai dan Penyesuaian atas penilaiannya sudah dicatat | Seluruh aset tetap yang dimiliki perusahaan sudah dicatat sesuai nilai perolehan dan disusutkan nilainya sesuai dengan kebijakan akuntansi yang berlaku |
4 | Hak dan Kewajiban (Rights and Obligation) | Entitas memegang hak atas aset dan liabilitas merupakan kewajiban entitas | Aset tetap yang disajikan dalam laporan keuangan adalah hak perusahaan |
Asersi Manajemen berkaitan dengan Penyajian dan Pengungkapan
No | Jenis Asersi | Keterangan | Contoh |
1 | Keterjadian dan Hak dan Kewajiban (Occurrence and Rights and Obligation) | Peristiwa dan transaksi yang diungkapkan dalam laporan keuangan telah terjadi dan berhubungan dengan entitas | Seluruh utang jangka panjang benar-benar telah terjadi dan merupakan kewajiban entitas |
2 | Kelengkapan (Completeness) | Seluruh pengungkapan telah disajikan dalam laporan keuangan | Seluruh utang jangka panjang yang terjadi telah disajikan |
3 | Akurasi and Penilaian (Accuracy and Valuation) | Informasi keuangan dan informasi lain telah diungkapkan dengan benar dan nilainya tepat | Seluruh utang jangka panjang sudah diungkapkan dengan tepat dan nilainya sudah sesuai |
4 | Klasifikasi dan Dapat Dipahami (Classification and Understandibility) | Informasi keuangan dan lainnya telah disajikan dengan tepat dan dideskripsikan dan diungkapkan dengan jelas | Kewajiban yang diklasifikasikan ke utang jangka panjang tidak akan jatuh tempo dalam jangka waktu 1 tahun |
RINGKASAN PROSES AUDIT
FASE 1 Merencanakan dan merancang pendekatan
audit
FASE 2 Melakukan test of control dan tes
substantif atas transaksi
FASE 3 Melakukan Prosedur Analitis dan Test
Details of Balance
FASE 4 Menyelesaikan audit dan menerbitkan
Laporan Audit
AUDIT ATAS PERSEDIAAN
Dokumen yang terkait persediaan
- Purchase Recquisition
- Purchase Order
- Delivery Order
- Faktur dari Vendor
- Laporan Penerimaan Barang
- Buku Gudang
- Buku besar persediaan
- Neraca
Asersi Manajemen tentang Kelas Transaksi dan Peristiwa |
Tujuan Audit Khusus yang Berkaitan dengan Transaksi
|
Langkah – Langkah Prosedur Audit terkait Kelas Transaksi
|
Keterjadian |
Seluruh pembelian persediaan telah terjadi
| Pastikan bahwa dokumen purchase order didukung oleh purchase recquisition dan dokumen tersebut telah diotorisasi |
Kelengkapan |
Seluruh transaksi berkaitan dengan pembelian telah dicatat
| Pastikan nomor PO tidak ada yang berganda dan lompat |
Keakuratan |
Jumlah pembelian persediaan telah dicatat dengan benar
|
Hitung kembali kuantitas Pembelian dikalikan harga pada Faktur dari vendor
|
Klasifikasi |
Semua transaksi yang berkaitan dengan persediaan telah dijurnal pada akun yang benar
|
Pastikan bahwa PO sudah dicatat dalam buku besar
|
Cutoff |
Semua transaksi pembelian dicatat pada periode yang benar
|
Bandingkan tanggal pada PO dan DO
Pastikan tidak ada PO yang dicatat lewat tanggal pisah batas
|
Asersi Manajemen tentang Kelas Saldo |
Tujuan Audit Khusus yang Berkaitan dengan Saldo
|
Langkah – Langkah Prosedur Audit terkait Kelas Saldo
|
Eksistensi |
Saldo persediaan benar-benar ada
|
Mintakan daftar posisi persediaan dan jenis persediaan
Lakukan Cek fisik terhadap persediaan
Bandingkan hasil perhitungan cek fisik dengan buku gudang
|
Kelengkapan |
Seluruh persediaan telah dicatat
|
Pastikan bahwa persediaan di gudang sudah seluruhnya diberi tanda / tag
|
Penilaian dan Alokasi |
Penilaian persediaan seudah sesuai kebijakan akuntansi perusahaan
|
Tanyakan kepada manajemen mengenai kebijakan penilaian persediaan
|
Hak dan Kewajiban |
Seluruh saldo persediaan merupakan hak perusahaan
|
Dapatkan kontrak perjanjian mengenai konsinyasi barang bila ada
Pastikan bahwa tidak ada barang konsinyasi yang dicatat sebagai persediaan
|
Teknik Cek Fisik Persediaan
- Minta daftar barang di gudang
- Tanyakan jenis-jenis barang dan letak barang digudang
- Hitung jumlah barang di gudang, minta bantuan dari penjaga gudang apabila diperlukan
PENYELESAIAN AUDIT
- Melakukan tes untuk menguji penyajian dan pengungkapan
- Review kewajiban kontijensi
Kemungkinan terjadi | Perlakuan di Laporan Keuangan |
Remote (kecil kemungkinan) | Tidak perlu diungkapkan |
Possible (kemungkinan terjadi sedang [>remote & < probable]) | Perlu diungkapkan dalam footnote |
Probable (mungkin terjadi) | Jika jumlah dapat diestimasi dengan wajar, perlu dilakukan penyesuaian atas akun di laporan keuangan, apabila tidak dapat diestimasi, cukup pengungkapan dalam footnote |
Contoh Prosedur audit dalam menemukan kewajiban kontijensi :
- Wawancara ke manajemen
- Review laporan pajak tahun berjalan dan tahun sebelumnya apakah ada permasalahan pajak yang belum selesai.
- Review notulen rapat direktur dan pemegang saham untuk menemukan indikasi tuntutan hukum dan kontijensi lainnya
- Analisis beban yang terkait dengan tuntutan hukum
- Review subsequent eventsAda dua jenis subsequent event/peristiwa setelah tanggal neraca
- Peristiwa yang secara langsung berdampak pada laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian. Contohnya : Pernyataan bankrut oleh pelanggan yang memiliki akun piutang di neraca perusahaan. Pelepasan aset peralatan dibawah nilai buku. Penjualan investasi dengan harga di bawah nilai perolehan.
- Peristiwa yang tidak berdampak langsung pada laporan keuangan tapi perlu diungkapkan. Contoh : penerbitan obligasi dan ekuitas perusahaan. Merjer atau akuisisi. Kerugian karena terjadi bencana.
- Peristiwa yang secara langsung berdampak pada laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian. Contohnya : Pernyataan bankrut oleh pelanggan yang memiliki akun piutang di neraca perusahaan. Pelepasan aset peralatan dibawah nilai buku. Penjualan investasi dengan harga di bawah nilai perolehan.
- Akumulasi bukti akhir
- Evaluasi hasil5 aspek utama dalam evaluasi hasil audit :
- Bukti yang diperlukan sudah cukup
- Opini auditor sudah didukung dengan bukti
- Evaluasi apakah penyajian laporan keuangan sudah memenuhi 4 asersi berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan
- Review Dokumentasi audit, untuk mengevaluasi kinerja personel, memastikan audit sesuai dengan standar kinerja KAP, untuk menghindari anggapan yang salah dalam keputusan auditor
- Independent review, dilakukan oleh auditor yang tidak melakukan audit yang sedang berjalan namun masih anggota KAP tersebut
- Bukti yang diperlukan sudah cukup
- Menerbitkan laporan audit
- Mengkomunikasikan dengan komite audit dan manajemen
- Mengkomunikasikan seluruh kecurangan dan perbuatan ilegal, tanpa melihat materialitasnya
- Mengkomunikasikan kelemahan pengendalian internal
- Mengkomunikasikan informasi lain yang berhubungan dengan proses laporan keuangan.
- Mengkomunikasikan seluruh kecurangan dan perbuatan ilegal, tanpa melihat materialitasnya
Wajar Tanpa Pengecualian
- Seluruh Komponen Laporan Keuangan telah disajikan (Neraca, Laba Rugi, Arus Kas, Perubahan Ekuitas dan CaLK)
- 3 Standar Audit telah diikuti
- Bukti yang cukup telah dikumpulkan dan 3 standar pekerjaan lapangan telah diikuti
- Laporan Keuangan telah sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
- Tidak ada keadaan yang memerlukan paragraf penjelas
Hasil audit sudah memuaskan namun auditor merasa perlu untuk menjelaskan informasi tambahan
Wajar Dengan Pengecualian
Auditor menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan keuangan sudah disajikan dengan wajar, tapi ruang lingkup audit dibatasi secara materiil atau ada standar akuntansi yang tidak diikuti dalam penyajian laporan keuangan.
Tidak Wajar(Adverse)
Auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar
Tidak Memberikan Pendapat(Disclaimer)
- Auditor tidak dapat memberi opini terhadap kewajaran laporan keuangan karena dibatasi lingkup auditnya oleh klien
- Auditor tidak independen
Tidak material | Tidak mempengaruhi keputusan pengguna LK | WTP |
Material | Secara keseluruhan laporan keuangan wajar, informasi yang tidak wajar dan material tidak signifikan efeknya terhadap keputusan pengguna | WDP |
Material | Secara signifikan berdampak terhadap keputusan pengguna LK, banyak pos yang tidak wajar dengan jumlah material | Disclaimer atau Adverse |
LAPORAN HASIL AUDIT
Terdiri dari :
- Judul Laporan
Mencantumkan kata independed
- Alamat laporan auditDitujukan kepada siapa laporan auditnya (dewan direksi dan pemegang saham)
- Paragraf PendahuluanMenyatakan bahwa KAP telah melaksanakan audit, menyebutkan laporan keuangan yang diaudit, menyatakan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor hanya memberi opini mengenai laporan keuangan.
- Paragraf ruang lingkupMenyatakan bahwa auditor melaksanakan audit berdasat standar audit yang berlaku umum. Menyatakan bahwa audit dirancang untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan terbebas dari salah saji secara material
- Paragraf OpiniBerisi opini dari auditor berdasarkan hasil audit. Laporan keuangan sudah wajar dan sesuai PABU
- Nama KAP
- Tanggal Laporan AuditTanggal dimana auditor menyelesaikan prosedur audit.
TAMBAHAN
Mengapa audit atas persediaan merupakan salah satu bagian audit yang tersulit?
- Umumnya inventory memiliki saldo yang besar dalam neraca
- Letak inventory yang berada di berbagai tempat membuat pengendalian dan penghitungan fisik atas persediaan menjadi sulit
- Inventory bisa dalam berbagai macam bentuk
- Perbedaan metode penilaian persediaan yang rumit
- Penilaian inventory sulit karena beberapa faktor, misalnya kuantitas barang yang banyak, adanya alokasi biaya manufaktur ke inventory dan adanya keusangan.
- Membayar pegawai fiktif
- Membayar pegawai yang sudah dipecat/dikeluaarkan dari perusahaan
- Membayar pegawai yang belum mulai bekerja
- Kecurangan pada absensi
No comments:
Post a Comment