CH 9 SISTEM KOMPENSASI INSENTIF
Sistem kompensasi adalah elemen utama ketiga dalam sistem pengendalian hasil keuangan.
Tujuan Insentif
Insentif atau reward berbasis kinerja memberi 3 manfaat pengendalian manajemen
- Informational > memberi informasi kepada pegawai kinerja apa yang penting yang dinilai dari mereka, misal kualitas pelayanan, pertumbuhan, manajemen aset dll (effort directing purposes)
- Motivational > memberi motivasi kepada pegawai untuk melakukan extra effort atas kerjanya(effort inducing purpose)
- Personnel related > agar rekrutmen pegawai dapat menarik bagi pegawai dengan karakteristik tertentu, misal dengan kompensasi gaji yang kecil namun insentif kinerja besar maka akan ada pegawai yang berani mengambil risiko untuk meningkatkan performa perusahaan
Insentif Moneter
- Kenaikan gaji, bisa bertujuan untuk penyesuaian biaya hidup pegawai dan kenaikan yang merit based (ada peningkatan kinerja/pegawai mendapat skill yang berguna bagi perusahan).
- Rencana insentif jangka pendek (short term incentive plan) > didasari pada kinerja selama setahun sebelumnya/kurang dari setahun
- Rencana insentif jangka panjang (long-term) > diukur berdasar pada kinerja selama jangka panjang/lebih dari setahun. Tujuan utamanya untuk memberi penghargaan pada pegawaiu atas perannya dalam memaksimalkan nilai perusahaan dalam jangka panjang, selain untuk memotivasi pegawai agar bekerja keras, juga untuk mempertahankan pegawai yang berprestasi, biasanya terbatas pada top manajemen. Seringkali pengukuran insentif ini berdasar EPS atau ROE selama periode 3-6 tahun. Bentuk insentif jangka panjang biasanya berbasis ekuitas, seperti:
- Stock option plan > memberi hak untuk membeli saham dengan harga tertentu
- Restricted stock plans > insentif berupa saham, namun pegawai yang meenrima tidak boleh menjual saham tsb selama beebrapa periode tertentu
- Performance stock plans > insentif berupa saham, namun jumlah saham yang boleh dia simpan akan ditentukan oleh kinerjanya selama periode kedepan
- Stock appreciation plans > SAR(Stock Appreciation Rights)
Rancangan sistem insentif
Faktor yang mempengaruhi rancangan sistem insentif:
- Formula insentif
- Bentuk fungsi insentif
- Ukuran pembayaran insentif
Kriteria untuk evaluasi sistem insentif
Sistem penghargaan berdasar kinerja harus memiliki kriteria berikut:
- Rewardnya Bernilai, untuk memberi mtivasi
- Reward cukup besar untuk memberi impact, kalau jumlahnya kecil malah bisa meenjadi demmotivasi+ sebaiknya terlihat oleh orang lain
- Understandable, pegawai harus paham alasan dan nilai dari reward
- Timely, reward diberikan segera setelah kinerja yang baik telah dilakukan
- Durable, reward akan lebih memberi efek bila dapat diingat lama oleh yang mendapatkan
- Reversible, sebaiknya reversible agar saat terjadi kesalahan oleh perusahaan dalam menghitung reward maka dapat ditarik kembali
- Cost efficient, sebaiknya manfaat dan biayanya sesuai
Insentif moneter
- Dapat memberi impact pada perilaku pegawai
- Kadang ada nilai simbolis, tergantung orangnya
- Kenaikan gaji merit based kecil dibanding dengan inflasi yang terjadi
- Kadang kontrak reward ambigu sehingga tidak memenuhi understandibility
- Kebanyakaninsentif moneter tidak tepat waktu, jarak antara kinerja pegawai yang baik dengan insentifnya seringkali jauh jaraknya
- Insnetif moneter ada yang reversible > insentif tahunan karena hanya diberikan sekali dalam 1 periode, irreversibel> kenaikan gaji, sulit untuk menurunkan gaji yang udah dinaikkin
Penghargaan kelompok(Group Rewards)
Alternatif reward individu. Dapat mendukung pengendalian personel/budaya. Tidak memberikan efek sebesar insentif individu. Dapat menimbulkan efek free rider.
CH 10 FINANCIAL PERFORMANCE MEASURES AND THEIR EFFECTS
Value Creation sebagai tujuan utama organisasi laba
Konsep value adalah indikasi bahwa pegawai dapat menigkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan FCF, mempercepat diterimanya kas tsb, atau menurunkan risikonya. Perubahan value ini disebut dengan laba ekonomis/economic income dan sebutan untuk tujuan perusahaan secara sederhana adalah memaksimalkan laba ekonomis. Laba ekonomis berbeda dengan laba akuntansi.
Pengukuran pasar atau kinerja
Salah satu cara menilai perubahan value adalah mengggunakan pengukuran pasar, yang berdasar pada perubahan nilai perusahaan atau, jika dividen juga dipertimbangkan, return kepada pemegang saham
Pengukuran akuntansi untuk menilai kinerja
Kelebihan menggunakan pengukuran akuntansi
- Laba akuntansi dapat diukur secara rutin dengan tepat dan objektif
- Pengukurnan akuntansi secara relatif sesuai daengan tujuan organisasi dalam maksimalisasi laba
Alasan pengukuran laba akuntansi tidak menggambarkan laba ekonomis
- Sistem akuntansi berorientasi pada transaksi
- Bergantung pada metode pengukuran
- Conservatively biased
- Mengabaikan nilai ekonomi dan perubahan nilai
- Laba mengabaikan biaya investasi dalam working capital
- Laba menggambarkan biaya dari modal pinjaman namun mengabaikan biaya modal ekuitas
- Laba mengabaikan risiko dan perubahan atas risiko
- Fokus pada masa lalu
Investasi dan Myopia Operasional
Pengukuran kinerja akuntansi dapat membuat manager berlaku secara myopik(hanya melihat jangka pendekt) dalam membuat keputusan investasi dan operasional. Manajer akan lebih memilih proyek/investasi yang secara jangka pendek memberi return daripada yang memberi return dalam jangka panjang. Myopia investasi disebabkan oleh dua kelemahan utama pengukuran akuntansiyaitu
- Conservative bias
- Mengabaikan aset tak berwujud dengan manfaat di masa depan
Pengukuran ROI untuk menilai kinerja
ROI adalah laba akuntansi yang diperoleh divisi dibagi dengan investasi yang di assign ke divisi tersebut
Permasalahan yang ditimbulkan akibat pengukuran ROI
- Suboptimization > manajer kemungkinan kecil untuk mengajukan investasi modal dengan return di bawah tujuan divisinya meski investasi itu baik dalam perspektif perusahaan secara keseluruhan. Manajer akan berusaha mencari investasi agar divisinya terlihat baik meski investasi tersebut tidak sesuai dengan kepentingan perusahaan
- Signal kinerja yang menyesatkan > dapat memberi sinyal menyesatkan terutama kinerja dari pusat investasi, hal ini dikarenakan nilai aset di neraca tidak menggambarkan nilai sebenarnya dari aset tersedia bagi manajer dalam menjalankan operasional investasinya.
Residual Income sbagai solusi masalah ROI
Peneliti berarguman menggunakan RI untuk mengatasi masalah suboptimization dari ROI. RI dihitung dari :
RI = Laba – (Investasi x Target ROI)
CHAPTER 11 KOMBINASI PENGUKURAN
Mengatasi Masalah Myopia
Dua langkah perlu diambil untuk mengatasi masalah myopia secara efektif
- Manajer tingkat atas perlu dijelaskan bagaimain pasar saham bereaksi pada pengumuman laba. Manajer mengira pasar saham bereaksi secara otomatis di tiap pengumuman laba secara p[ublik. Karena kepercayaan ini manajer berusaha untuk menjaga pertumbuhan laba yang stabil dan berusaha untuk melebihi ekspektasi laba bagaimanapun caranya. Berdasar riset pasar saham umumnya tidak beorientasi jk pendek. Penilaian dalam pasar saham berdasar dari kumpulan pertimbangan investor atas risiko dan arus kas masa depan perusahaan, dalam jangka tak terbatas.
Mengukur sekelompok value driver: kombinasi sistem pengukuran
Pengukuran gabungan yang biasa digunakan adalah :
- gabungan dari pengukuran pasar dan akuntansi.
- Gabungan antar pengukuran akuntansi atau salah satu komponen laporan keuangan(misal aset, pendapatan, beban dsb) dengan pengukuran non finansial (misal kepuasan pelanggan, kualitas produk, jumlah hari terakhir terjadi kecelakaan dsb) > penggunaan BSC
Mengukur Perubahan dalam Nilai Pemegang saham secara langsung
Cara lain mengatasi masalah myopia adalah mengukur laba ekonomis atau nilai pemegang saham secara langsung dengan mengestimasikan FCF dan mendiskontokan ke Present Value. Ini dilakukan di awal dan akhir periode, kemudian selisih dari kedua pengukuran ini adalah nilai yang diciptakan di periode tersebut = laba ekonomis
Pengendalian investasi dengan reviu pra tindakan
Dilakukan dengan menggunakan pengendalian hasil keuangan untuk memberi reward atas investasi jangka pendek saja. Biaya investasi jangka panjang diletakkan di bagian bawah dalam Rugilaba, sehingga manajer manajer tidak dinilai dari biaya investasi jangka panjang.
Menggunakan pengukuran laba akuntansi yang “improved”
Perusahaan dapat mengubah metode pengukuran agar laba akuntansi lebih mendekati nilai laba ekonomis. Ada beberapa cara:
- Mengubah metode depresiasi agar lebih menggambarkan nilai ekonomis aset
- Kapitalisasi beban yang memberi manfaat ekonomi di masa depan
- Mengakui laba/rugi lebih cepat agar indikator kinerja lebih tepat waktu
- Menggunakan current/market value accounting
Melebarkan horizon pengukuran(penggunaan rencana insentif jangka panjang)
Memperpanjang periode pengukuran adalah alternatif kelima untuk menigkatkan kesesuaian pengukuran akuntansi dengan laba ekonomis.
Menurunkan tekanan untuk laba jangka pendek
Memberitahu manajer untuk tidak terlalu khawatir dengan laba jangka pendek(atau rugi) dan mengizinkan manajer membuat investasi jangka panjang dan menurunkan kebutuhan mereka untuk berpikir jangka pendek namun menimbulkan biaya pada jangka panjang. Ada dua cara mengkomunikasikan penurunan tekanan ini :
- Menurunkan fokus pada target laba atahunan
- Menitikberatkan pada indikator kinerja jangka panjang
CH 12 PENGUNAAN PENGENDALIAN HASIL KEUANGAN SAAT ADA FAKTOR YANG TAK DAPAT DIKENDALIKAN
Prinsip dapat dikendalikan
Argumen kenapa pegawai tidak boleh diminta untuk menanggung risiko bisnis yang dapat dikendalikan
- Kebanyakan pegawai memiliki sikap risk aversion
- Perilaku pegawai untuk menghindari faktor tak terkendali > tidak bisa mengembangkan atau implementasi ide investasi untuk perusahaan yang memiliki risiko dan memiliki sikap gamesmanship> mengelola pendapatan/menciptakan budget slack
- Kehilangan waktu > pegawai yang diukur berdasar hal yang uncontrollable akan menghabiskan waktu untuk mencari alasan dan berargumen mengenai pembenaran perilakunya.
Risiko bisnis seharusnya dibebankan ke pemilik bisnis. Mereka risk neutral karena tidak seperti pegawai, mereka bisa mendiversifikasi investasinya.
Jenis faktor uncontrollable
- Faktor ekonomi dan kompetitif
- Act of nature > bencana alam, kematian, kecelakaan, pencurian dsb
- Interdependensi
- Pooled
- Sequential
- Reciprocal
Pengendalian atas efek distorsi dari uncontrollable factor
Pengendalian sebelum periode pengukuran
- Asuransi
- Rancangan struktur pertanggungjawaban
Pengendalian setelah priode pengukuran
- Analisis varians
- Standar kinerja ang fleksibel
- Relative Performance Evaluation (RPE)
- Subjective Performance Evaluation
Permasalahan faktor uncontrollable lainnya
- Tujuan dari penyesuaian yang dilakukan
- Arah dari penyesuaian
CH 13 CORPORATE GOVERNANCE AND BOARD OF DIRECTOR
Corporate governance > sekelompok mekanisme dan proses untuk menjamin bahwa perusahaan dipimpin dan dikelola untuk menciptakan nilai bagi pemilik sekaligus menjalankan kewajibannya ke stakeholder lain.
SOX Act 2002
Board of Director
Basic fiduciary duty board of director
- Duty of care – tugas membuat/mendelegasikan keputusan dengan cara yang wajar
- Duty of loyalty – tugas untuk lebih mementingkan memajukan perusahaan daripada kepentingan pribadi
- Duty of good faith – tugas untuk jujur dan berbakti pada perusahaan serta pemegang saham
- Duty not to waste – tugas untuk tidak mengakibatkan penurunan nilai pemegang saham
Komite Audit
Komite audit mengawasi secara independen proses pelaporan keuangan, pengendalian internal dan auditor independen dari perusahaan.
Komite Kompensasi
Beberapa pasar saham mengharuskan kompensasi dari top executive harus disetujui oleh mayoritas komisaris independen > komite kompensasi
CH 14 CONTROLLER AND AUDITOR
Controller
Dibawah CFO, ada dua jabatan controller dan treasurer
Tugas controller
- Pelaporan keuangan eksternal ke stakeholder
- SPM
- Pelporan internal
- Analisis dan interpretasi
- Perencanaan dan penganggaran
- Penganggaran modal
- Pengendalian internal
- Akurasi informasi
- Perlindungan atas aset
Auditor
Auditor eksternal dan internal
Jenis2 audit umum
- Audit keuangan
- Audit kepatuhan
- Audit kinerja/operasional
Nilai audit
- Menambah kredibilitas informasi
- Adanya antisipasi atas audit, dapat memotivasi individu agar bekerja sesuai standar
Kelemahan
- Hanya dilakukan periodik setahun sekali
- Dapat menimbulkan reaksi negatif dari pegawai
- Mahal
CH 15 ANALISIS DAN PERMASALAHAN ETIKA BERHUBUNGAN DENGAN SPM
Pentingnya Analisis etika yang baik
Model etika
- Utilitarianism
- Right and duties
- Justica/fairness
- virtues
Analisis permasalahan etika
Dapat menggunakan langkah sebagai berikut
- klarifikasi fakta
- definisikan masalah etika
- cari alternatifnya
- bandingkan nilai dengan alternatif
- nilai konsekuensinya
- buat keputusan
Mengapa orang berperilaku tidak etis
- memang orang tsb tidak jujur
- moral disengagement, tidak memahami etika/tidak peduli pada etika
- lack moral courage, tidak berani mengambil keputusan moral
Beberapa permasalahan etika berhubungan dengan SPM
- timbulnya budgetary slack
- managing earning
- responding to flawed control indicator
- using control indicator that too good
Penyebaran etika baik dalam organisasi
CH 16 EFEK DARI KETIDAKPASTIAN, STRATEJI ORGANISASI DAN MULTINASIONALITAS TERHADAP SPM
Lingkungan Penuh Ketidakpastian
Strategi organisasi
Multinasionalitas
- Budaya nasional
- Institusi lokal
- Perbedaan lingkungan bisnis lokal
- Risiko dan ketidakpastian
- Inflasi
- Ketersediaan, kualitas dan moblitas pegawai
- Translasi kurs mata uang asing
thanks cuyyyy.. hidup mahasiswa
ReplyDeletethank youuuuuuu :)
ReplyDelete